my own
Rabu, 30 Oktober 2019
Jumat, 07 Desember 2018
Semua Perempuan Itu Sama I OPINI
Beberapa waktu lalu, saya menemukan sebuah laman perdebatan di media sosial mengenai perbandingan antara perempuan yang berkarir dan perempuan yang menjadi ibu rumah tangga. Ada yang berpendapat bahwa ibu rumah tangga itu lebih baik daripada wanita karir dan ada juga yang berpendapat sebaliknya. Apapun yang dilakukan oleh para perempuan-perempuan itu sama. Mereka sama-sama berjuang atas jalan yang telah mereka pilih. Semua mempunyai hak yang sama dan sama-sama memiliki ladang pahala. Tak ada yang lebih bagus dan tak ada pula yang lebih buruk. Tidak ada yang bisa menilai hal tersebut.
Kamis, 06 Desember 2018
Body Positivity and Loving Yourself
Usai saya menonton vidio Gita yang terakahir pada saluran youtube-nya yang berjudul Why I Stopped Photoshopping My Face. Sosok Gita Savitri adalah salah satu sosok yang saya kagumi, i love her opinion and i love the way she think. Vidio itu mengingatkan saya pada zaman "saya harus cantik, muka saya harus mulus". Yah, perlu diketahui saya pernah ada pada masa yang sama seperti Gita. Wajah yang dipenuhi oleh jerawat. Awal mula saya memiliki wajah yang dipenuhi jerawat adalah ketika saya semester 4. Waktu itu kakak saya sedang berkunjung ke suatu negara, saya mendapat informasi bahwa di negara tersebut ada sebuah produk yang dapat membuat wajah nampak lebih mulus. Kerena informasi itu, saya terpicu untuk memberitahukan kakak saya untuk membelikan saya produk tersebut. Ketika ia pulang, saya yang telah lama penasaran akhirnya mencoba produk itu. Yang membuat saya semakin percaya diri adalah seorang teman memberikan komentar "Wah, wajah kamu terlihat mulus hari ini" tentulah saya sangat senang padahal saya baru memakai produk itu hanya sekali. Sayapun memutuskan untuk melanjutkan memakai produk itu secara terus menerus. Hingga pada hari ke-tujuh, saya mulai merasakan keanehan pada wajah saya. Singkat cerita, wajah saya kurang cocok dengan kandungan komposisi produk tersebut.
Suatu keteledoran demi memiliki iming-iming wajah cantik dan mulus. Rasa depresi itu muncul, belum lagi dengan komentar dan tatapan nanar orang-orang mengenai wajah saya. Saya sempat membenci cermin, untuk sekedar foto pun saya harus menaikkan tingkat cahaya-nya agar jerawat saya tersamarkan, saya belum bisa menerima kondisi wajah saya. Hingga suatu saat, depresi itu berdampak pada sistem hormonal saya. Terutama pada siklus menstruasi, siklus yang berubah sangat parah. Dalam 1 bulan saya mendapatkan 2 kali siklus dan itu berlangsung hingga 3 bulan. Merasa khawatir saya pun memeriksa kan diri ke dokter dan penyebab utamanya adalah faktor stress. Hingga akhirnya saya memutuskan agar wajah ini ditangani oleh klinik kecantikan. Entah berapa banyak uang orang tua yang saya habiskan gara-gara ketedoran saya demi mengikuti "Standar Cantik" yang tidak kita ketahui ujungnya. Wajah sayapun berangsur membaik. Suatu hari saya lelah dengan segalanya. Lelah harus bolak balik di klinik tersebut. Lelah dengan standar cantik yang ditentukan oleh orang-orang. Inti dari segala inti yang saya alami adalah semua itu bergantung pada pola pikir kita, bergantung pada alam bawah sadar kita. Belajar menerima diri sendiri, belajar menghargai diri sendiri tanpa harus membandingkannya dengan orang lain. Keep your mind on positive things, source of happines it's not only looks good, and build your confidence. Setiap individu mempunyai kelebihan dan keunikan tersendiri.
Minggu, 02 Desember 2018
Ruang Privasi Yang Makin Terkikis I OPINI
Di era serba digital saat ini, segalanya semakin mudah diakses dan juga semakin mudah untuk membagikan sesuatu ke media termasuk ke sosial media. Semua orang membagikan bagaimana kehidupannya hari ini, seperti lagi dimana dan sedang apa. Yah, mereka mempunyai hak untuk melakukan itu dan tak ada yang melarang karena memang tak ada larangan selama itu tidak merugikan orang lain. Yang membuatku sedih adalah semakin kesini bermunculan berbagai macam akun anonim atau akun gosip, kita tidak mengetahui siapa orang dibalik akun tersebut yang sering kita kenal dengan istilah admin. Sang pengelola akun tersebut dengan leluasa menyebar luaskan informasi-informasi yang ia dapatkan melalui pengikutnya. Isi konten dari akun tersebut sudah pasti tentang kehidupan artis ibu kota. Yang dimana kita ketahui siap atau tidak siap sang artis harus siap apabila kehidupannya menjadi konsumsi public.
Beranjak dari kehidupan public figure dan akun gosip, beberapa saat lalu seorang teman memperlihatkan sebuah vidio mengenai perkelahian 2 orang wanita. Yang dimana inti dari perkelahian tersebut adalah memperebutkan hati 1 orang pria. Tidak, saya tidak mempermasalahkan inti perkelahian mereka. Itu adalah hidup mereka biar mereka yang menyelesaikannya. Yang menjadi fokus saya adalah ada seseorang yang mendokumentasikan kejadian itu, tangan seseorang yang menurut ku tidak bertanggung jawab. Untuk apa mendokumentasikan masalah pribadi mereka, apa untungnya bagi kita. Ketika saya mencoba menonton vidio tersebut samar-samar terdengar suara wanita dengan nada yang sedikit meninggi "Tolong jangan dividio tolong hapus vidio itu". Saya pun mencoba menarik kesimpulan jika wanita tersebut keberatan jika ada orang yang mendokumentasikan masalah pribadinya. Tapi, vidio itu sudah tersebar bahkan sudah ditonton oleh ratusan atau bahkan ribuan pasang mata.
Selasa, 27 November 2018
Deretan Impian
Sudah lama aku tak menulis dan berkabar pada dinding internet ini.
Impian, semua orang mempunyai impian tapi selanjutnya adalah you keep it on your dreams or you make it comes true?. Ku teringat ketika kelas 5 Sekolah Dasar, ku menulis pada bagian belakang buku tulisku. Aku menuliskan nama ku dengan gelar yang begitu panjang, aku melihat gelar-gelar itu dari sebuah buku yang ku temukan di rumah ku. Semakin aku bertumbuh besar hingga SMA setiap tahun selalu menulis resolusi-resolusi yang ku tuliskan untuk tahun berikutnya. Resolusi yang ku tuliskan waktu itu selain cita-cita ku adalah program diet dan program kecantikan. Iya, aku dulu se-insecure itu terhadap berat badan dan jerawat. Hal paling ekstrem adalah ku mencoba untuk tidak memakan nasi selam 2 tahun. Itulah salah satu impian semasa SMA ku, menjadi cantik menurut standar yang ntah dibuat oleh siapa. Beranjak kuliah, aku mencoba segala peluang yang ada mencoba untuk menggapai deretan impian ku. Gagal sudah menjadi khatam bagiku. mengikuti segala rangkaian test dan berakhir dengan kalimat "belum waktunya". Pada akhirnya aku menjalani kehidupan yang mungkin sudah ditakdirkan untuk ku. Yang ku jalani saat inipun salah satu dari sekian banyak deretan impian ku. Impian yang tidak lagi ku tulis dalam secarik kertas, tapi ku tulis dan ku tanaman dalam memori otak ku. Setelah salah satu impian ku yang sedang ku jalani ini tuntas ku selesaikan, segala impian selanjutnya yang ada dalam bucket list-ku akan segera ku tuntaskan.
Rabu, 24 Oktober 2018
Keluar Gua
Gua, yang menurut KBBI adalah lubang besar pada kaki gunung. Selama ini,saya terlalu lama terjebak dalam gua yang saya buat sendiri, ntah itu karena nyaman atau merasa aman. Ketika diluar sana begitu banyak yang sedang berburu, aku hanya berdiam diri di dalam gua itu. Kadang, aku mencoba keluar dari gua itu, iya aku berhasil keluar namun tak ku temukan rasa ketenangan dalam diriku. Aku terus memikirkan gua yang ku jadikan tempat berlindungku. Aku sadar, aku tak bisa berdiam terus dan terperangkap dalam gua ini. Suatu ketika, aku dikagetkan oleh orang-orang telah memakai kompor sebagai alat memasak, dan aku masih memakai kayu bakar sebagai alat memasak. Aku tak boleh berdiam diri dan hanya menggunakan kayu bakar sebagai alat memasak ku. Aku juga harus menggunakan kompor. Dan yang harus kulakukan adalah keluar dari tempat bersembunyi untuk berburu dan juga menggunakan kompor sebagai alat masak ku yang baru.
Senin, 10 Maret 2014
Dia teman saya, Hadinda namanya.
Namanya Hadinda Sri Wijayanti, nama akrabnya adalah Dinda. Saya sekelas dengan dia pas kelas XII,dengan Dinda-lah saya menghabiskan detik-detik akhir masa SMA ku. Banyak hal konyol yang sering kulakukan dengannya,karena ketika bersama Dinda hidup ini terasa santai tanpa beban apapun. Oh iya,kami mempunyai sedikit kesamaan kami berdua suka menulis dan pernah bercita-cita ingin membuat novel. Cita-cita yang entah kapan terwujud. Dinda adalah orang paling aneh yang saya kenal dimuka bumi ini, diantara jutaan manusia di bumi, cuma ada satu Dinda yang seperti Dinda. Dear Dinda, tetaplah menjadi Dinda yang ku kenal waktu SMA tetaplah menjadi Dinda dengan pemikiran-pemikiran yang super duper aneh.
Langganan:
Postingan (Atom)